Mengenal Lebih Dekat tentang Sirius

Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh

Heyhoo balik lagi di blog aku. Kali ini aku mau bahas tentang Sirius nih. Familiar sama nama itu? Sirius merupakan bintang paling terang dan berada di rasi bintang  Canis Major.

Dan di sini aku bakal mengulas sedikit mengenai Bintang Sirius ini. Info-infonya aku cari dari sumber-sumber lain.

Dan kenapa aku bahas mengenai Sirius? Karena, pertama, sekali lagi untuk memenuhi salah satu tugas matkul aku mengenai saintek. Kedua, aku tertarik dengan astronomi. Dan blog aku sebenarnya akan berisi konten-konten astronomi. Terus, aku kepikiran deh buat nulis tentang Bintang Sirius ini. Jadiiiii udah deh aku tulis mengenai Bintang Sirius ini.

Yuk dibaca sampai bawah! Semoga kalian tertarik yaaa!

 

          Sirius, Bintang Paling Terang di Tengah Indahnya Langit Malam

Nama Sirius berasal dari bahasa Yunani yaitu Seirios yang artinya menyala-nyala. Cahaya bintang  ini sangat terang jika dilihat dari bumi dan merupakan bintang  yang paling terang dari semua bintang  yang ada di langit malam. Pada tahun 1862, seorang astronom bernama Alvan Graham Clark menemukan kembaran dari Sirius yang dinamakan Sirius B. Namun ternyata Sirius B merupakan bintang kecil yang sudah tidak bersinar lagi. Hal ini ditemukan setengah abad setelahnya oleh para astronom di Los Angeles, California. Karena ada Sirius B, Sirius yang sering kita lihat disebut juga Sirius A. Bintang Sirius terletak di rasi bintang Canis Major yang berjarak 8,6 tahun cahaya dari Bumi. Sirius dapat dilihat hampir di semua tempat di permukaan Bumi kecuali oleh orang-orang yang tinggal pada lintang di atas 73,284° Utara. Saat terbaik untuk dapat melihat bintang ini adalah sekitar tanggal 1 Januari hingga pertengahan tahun, di mana ia mencapai meridian pada tengah malam. Pada kondisi yang sesuai, Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat Matahari masih berada di atas horison. Ketika berada di atas kepala, bintang ini dapat dilihat pada kondisi cuaca sangat bersih, asalkan pengamat berada di tempat yang tinggi, dan posisi Matahari cukup rendah.

Sirius A memiliki massa dua kali lebih besar dari Matahari. Sirius A juga memiliki suhu permukaan sekitar 10.000 derajat Celcius, hampir dua kali lebih panas dari matahari. Namun karena jaraknya jauh dari Bumi, Sirius tidak terlihat sebesar dan sepanas Matahari.

Sirius adalah salah satu sistem bintang terdekat dengan Bumi pada jarak 2,6 parsek atau 8,6 tahun cahaya. Tetangga terdekatnya adalah sistem bintang Procyon, pada jarak 1,61 parsek atau 5,24 tahun cahaya. 1 tahun cahaya setara dengan 9,4 triliun kilometer. Sirius A adalah sebuah bintang deret utama dengan kelas spektrum A0 atau A1 dan memiliki massa sekitar 2,1 Matahari. Pasangannya, Sirius B, adalah bintang yang sudah berevolusi dari deret utama menjadi katai putih. Kedua bintang ini mengorbit satu sama lain pada jarak sekitar 20 SA (hampir sama dengan jarak Matahari ke Uranus) dengan periode orbit mendekati 50 tahun. Orbit tersebut dapat membuat Sirius B kadang berada di depan Sirius A sehingga luminositas total keduanya menurun sebentar. Karena alasan ini, sistem Sirius diperhitungkan sebagai bintang ganda gerhana. Katai putih tipikal memiliki massa 0,5–0,6 massa Matahari. Dengan massa hampir sama dengan Matahari, Sirus B adalah salah satu katai putih termasif yang diketahui. Massa tersebut terkandung hanya dalam volume yang sebanding dengan Bumi. Katai putih hanya terbentuk setelah bintang melewati tahap deret utama dan raksasa merah. Dua tahap tersebut telah dilalui Sirius B kurang dari setengah usianya sekarang, sekitar 120 juta tahun yang lalu. Bintang awalnya diperkirakan memiliki massa 5 massa Matahari dengan kelas spektrum B7V ketika berada di deret utama. Ketika berada pada tahap raksasa merah, Sirius B boleh jadi memperkaya metalisitas Sirius A. Inilah yang menjadi sebab kelimpahan logam Sirius A lebih tinggi dari harga normal (metalisitas dikatakan normal jika sama dengan harga yang dimiliki Matahari). Sirius A diperkirakan akan kehabisan bahan bakar hidrogen di intinya dalam satu miliar tahun lagi. Setelah itu ia akan menempuh tahap raksasa merah sebelum akhirnya akan menjadi katai putih juga.

Dalam sejarahnya nama bintang ini memiliki beberapa nama seperti dalam bahasa Yunani disebut Σείριος (Seirios, yang berarti “menyala-nyala” atau “amat panas”), dalam bahasa Latin disebut Canicula (“anjing kecil”) dan dalam bahasa Arab disebut aš-šyi‘rā (الشعرى)  dalam astronomi Islam, dimana nama alternatif Al Shira diturunkan .

Sistem orbit bintang ini mengelilingi satu sama lain membentuk busur panah ganda. Lama satu siklus orbit bintang ini adalah 49,9 tahun. Angka ini disahkan oleh jurusan astronomi di Universitas Harvard, Ottawa dan Leicester . Penjelasan ini dijelaskan dari berbagai sumber sebagai berikut:

Sirius, bintang yang paling terang, sebenarnya adalah bintang kembar… 

Peredarannya berlangsung selama 49,9 tahun. 

(Exposes Astronomiques, La troisième loi de KEPLER)

 

Sebagaimana diketahui, bintang Sirius-A dan Sirius-B beredar mengelilingi satu sama lain melintasi sebuah busur ganda setiap 49,9 tahun.

(www.dharma.com.tr; http://www.exoplaneten.de)

 

Bintang Sirius dalam Al Quran

Hal yang menarik untuk dikaji adalah bintang Sirius atau Syi’ra merupakan satu-satunya nama bintang selain matahari yang disebutkan dalam Al Quran pada surat An Najm.

dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi’ra. 

(QS. An Najm, 49)

Namun ada yang menarik pada ayat sebelumnya di surat yang sama, yaitu sebagai berikut:

maka jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). 
(QS. An Najm, 9)

Pada pemaparan sebelumnya telah disinggung bahwa bintang Sirius merupakan bintang yang mengorbit satu sama lain dengan membentuk dua busur panah.  Perhatikanlah ayat Al Quran diatas, sangatlah cocok seperti apa yang di jelaskan dalam Al Quran yaitu membentuk dua ujung busur panah.

Kajaiban yang lainnya ialah lama edar orbit kedua bintang ini. Kedua bintang ini mengelilingi satu sama lain melintasi satu siklus orbit yang membentuk busur ganda setiap 49,9 tahun.

Perhatikanlah kedua ayat Al Quran yang berhubungan dengan bintang Syi’ra berikut:

dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi’ra 

(QS. An Najm, 49)

maka jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). 
(QS. An Najm, 9)

Gabungkanlah kedua ayat diatas, yaitu ayat 49 dan ayat 9 dengan ditambahkan koma diantara angka tersebut, maka akan membentuk angka 49,9. Sama seperti lama peredaran bintang ini satu sama lain, yaitu 49,9 tahun.

Subhanallah, Maha Benar Allah Atas Segala Firman-Nya.

 

Nah, itu dia tulisan yang dapat aku bagi ke kalian. Semoga kalia tertarik mengenai astronomi dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kalian yang membacanya ya.

 

Wassalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh

 

Best Regrads,

Rachma penyuka beng-beng

 

 

 

Daftar Pustaka:

Muhrram, Riza Miftah. 2017. Sirius, Bintang Paling Terang di Langit Malam. Diakses

secara online pada tanggal 26 Oktober 2018.

https://www.infoastronomy.org/2016/02/mengenal-sirius-bintang-paling-terang-di-langit-malam.html

Nugraha, Ardiyansyah. 2014. Keajaiban Bintang Sirius, Saksi Kebenaran Mi’raj Nabi

Muhammad saw.  Diakses secara online pada tanggal 26 Oktober 2018.

https://ardiyansyah.com/2014/06/kajaiban-bintang-sirius-saksi-miraj.html

Putra, Lutfy Mairizal. 2017. Cerita Syi’ra dan Jati Diri Bintang Paling Terang dalam Ayat Al

Quran. Diakses secara online tanggal 26 Oktober 2018.

https://sains.kompas.com/read/2017/05/29/170000623/cerita.syi.ra.dan.jati.diri.bintan g.paling.terang.dalam.ayat.al.quran.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai